Dapur aqiqah bandung 081398911745

Матеріал з HistoryPedia
Перейти до: навігація, пошук

Kesederhanaan Serta Kedermawanan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Satu hari ‘Umar bin Khaththab r. a. menjumpai Rasulullah SAW di kamar beliau, lantas ‘Umar merasakan beliau tengah berbaring diatas satu tikar usang yang pinggirnya sudah lapuk. Jejak tikar itu membekas di belikat beliau, satu bantal yang keras membekas dibawah kepala beliau, serta jalur kulit samakan membekas di kepala beliau. Di satu diantara pojok kamar itu ada gandum sekitaran satu gantang. Dibawah dinding ada qarzh (seperti tumbuhan untuk menyamak kulit). Air mata ‘Umar bin Khaththab r. a. meleleh. Ia tidak kuasa menahan tangis karna iba dengan keadaan pimpinan teratas umat Islam itu. Rasulullah SAW lihat air mata ‘Umar r. a. yang berjatuhan, lantas ajukan pertanyaan “Apa yang membuat kamu menangis, Ibnu Khaththab? ” ‘Umar r. a. menjawab dengan kalimat yang bercampur-aduk dengan air mata serta perasaannya yang terbakar, “Wahai Nabi Allah, bagaimana saya tidak menangis, sedang tikar ini membekas di belikat Anda, sedang saya tidak lihat apa-apa di almari Anda? Kisra serta Kaisar duduk diatas tilam dari emas serta kasur dari beludru serta sutera, serta dikelilingi buah-buahan serta sungai-sungai, sesaat Anda yaitu Nabi serta manusia pilihan Allah! ” catering aqiqah bandung

Lantas Rasulullah SAW menjawab dengan senyum tersungging di bibir beliau, “Wahai Ibnu Khaththab, kebaikan mereka dipercepat datangnya, serta kebaikan itu tentu terputus. Sesaat kita yaitu golongan yang kebaikannya dipending sampai hari akhir. Bukankah engkau ikhlas bila akhirat untuk kita serta dunia buat mereka? ” Umar menjawab, “Aku ikhlas. ” (HR. Hakim, Ibnu Hibban serta Ahmad)

Dalam kisah beda dijelaskan : ‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, baiknya Anda menggunakan tikar yang lebih lembut dari tikar ini. ” Lantas, Rasulullah SAW menjawab dengan khusyuk serta merendah diri, “Apa masalahku dengan dunia? Perumpamaan diriku dengan dunia itu tidak beda seperti orang yang berkendara di satu hari pada musim panas, lantas ia berteduh dibawah satu pohon, lalu ia pergi serta meninggalkannya. ” (HR. Tirmidzi)

Dari Jabir bin Abdillah ia berkata : Tidak sempat sekalipun Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam disuruhi suatu hal lantas beliau berkata, " Tidak ". (HR. Muslim)

Dalam kesaksian teman dekat yang beda, Anas bin Malik, ia berkata : Tidak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam disuruh suatu hal atas nama Islam terkecuali beliau juga akan memberinya. Anas berkata :

جَاءَهُ رَجُلٌ فَأَع�'طَاهُ غَنَمًا بَي�'نَ جَبَلَي�'نِ فَرَجَعَ إِلَى قَو�'مِهِ فَقَالَ يَا قَو�'مِ أَس�'لِمُوا فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُع�'طِى عَطَاءً لاَ يَخ�'شَى ال�'فَاقَةَ

" Ada seorang yang datang padanya lantas beliau memberikannya kambing sejumlah pada dua gunung. Lalu ia pulang ke kaumnya serta berkata : wahai kaumku, masuklah Islam, sebenarnya Muhammad juga akan berikan yang banyak seolah ia tidak sempat takut kemiskinan. " (HR. Muslim)

Yaitu jika ada seorang yang memohon harta pada beliau atas nama Islam –maksudnya : untuk menjinakkan hatinya supaya masuk Islam- tentu beliau memberikannya, sejumlah apa pun itu. Hingga dijelaskan dalam hadits diatas, ada seseorang badui yang memohon, lantas beliau memberi padanya kambing yang begitu banyak. Beliau memberi semuanya karna ada suatu hal yang diinginkan darinya, yaitu keislaman dianya serta beberapa orang yang berada di belakangnya. layanan aqiqah bandung

Lewat kedermawanan beliau ini, orang barusan pulang menjumpai kaumnya serta mengajak mereka masuk Islam. Serta nyatanya benar, orang barusan begitu terpukau dengan akhlak Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ini hingga ia jadi da'i (pendakwah) yang mengajak kaumnya pada Islam. Ia menyerul " Wahai golongan, masuklah Islam! sebenarnya Muhammad juga akan berikan yang banyak seolah ia tidak sempat takut kemiskinan. " ia tidak berkata, masuklah Islam pasti kalian juga akan masuk surga serta selamat dari neraka.

Jika mereka masuk Islam karna harta jadi itu tidak berjalan lama. Sesudah mereka mengetahui Islam jadi jadilah agama barunya ini jadi suatu hal yang paling disayangi olehnya, lebih ia sayangi dari dunia seisinya. Berikut maksud yang diinginkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dari memberi harta yang banyak pada orang yang dijinakkan hatinya.

Tersebut kesederhanaan hidup yang dicontohkan Rasulullah. Beliau yaitu type manusia yang paling simpel di kolong jagad ini. Tidak suka menumpuk harta, terkecuali cuma untuk modal hidup. Bisa dipahami bila waktu meninggal dunia, baju besi beliau digadaikan pada seseorang Yahudi untuk diganti dengan gandum jadi warisan untuk keluarga beliau.

Jadi pemimpin yang menggenggam kekuasaan serta dampak besar, pasti Rasulullah dapat hidup bergelimang harta. Namun beliau lebih pilih hidup dengan simpel. Tempat terpandang serta disegani semua orang-orang Arab tidak lalu beliau gunakan jadi batu loncatan untuk mengeruk kekayaan untuk diri serta sanak famili.

Tersebut yang membedakan Rasulullah dengan pemimpin umumnya. Beliau jadi besar karna membesarkan umat. Bukanlah memperalat umat untuk membesarkan nama pribadi. Titel Al-Amin telah menempel pada nama beliau sejak dari muda. Titel mulia itu disadari oleh kawan sekalian lawan.

Hadis kisah Aisyah ra., ia berkata : Mulai sejak beralih ke Madinah, keluarga Muhammad tidak sempat terasa kenyang karna makan gandum sepanjang tiga malam berturut-turut hingga beliau meninggal dunia. (Shahih Muslim No. 5274) kambing aqiqah bandung

Hadis kisah Aisyah ra., ia berkata : Kami, keluarga Muhammad seringkali hidup sepanjang sebulan tidak menyalakan api (memasak), karna makananannya cuma kurma serta air. (Shahih Muslim No. 5280)

Hadis kisah Aisyah ra., ia berkata : Saat Rasulullah meninggal dunia, di lemariku tak ada suatu hal yang bisa dikonsumsi manusia, terkecuali 1/2 roti gandum yang ada dalam satu almari milikku lantas saya menelan beberapa untuk sebagian lama, lalu saya timbang nyatanya sudah habis. (Shahih Muslim No. 5281)

Hadis kisah Aisyah ra., ia berkata : Rasulullah meninggal dunia saat beberapa orang telah kenyang menelan kurma serta air. (Shahih Muslim No. 5284)

Hadis kisah Abu Hurairah ra., ia berkata : Untuk Tuhan yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya. Dalam kisah Ibnu Abbad : Untuk Tuhan yang jiwa Abu Hurairah ada dalam genggaman-Nya, belum juga sempat Rasulullah buat keluarganya kenyang sepanjang tiga hari berturut-turut dengan roti gandum hingga beliau meninggal dunia. (Shahih Muslim No. 5286)domba aqiqah bandung